Kamis, 25 Desember 2008

Bos 2009 Meningkat 50 Persen

Bos 2009 Meningkat 50 Persen



#Unit Cost Kabupaten/Kota Berbeda

#Total Dana Rp 570 Milyar



PALEMBANG- Bantuan oprasional sekolah (Bos) 2009, direncanakan senilai Rp 570 milyar, akan dialokasikan ke 15 kabupaten/kota di Sumsel. Bos yang dikucurkan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) ini diperkirakan naik mencapai 50,38 persen untuk tingkat SD, dan 56,25 persen untuk tingkat SMP.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Sumsel, H Dwi Priyono Med, diwakili Sekretaris Disdik Provinsi Sumsel, sekaligus ketua tim Bos Drs H Tarmizi Mairu MM,dan sekretaris tim Bos Provinsi Sumsel H Bonny Syafrian SE MM, menjelaskan khusus 2009 penyaluran dana bos mengalami perubahan. Unit cost yang akan diterima kota lebih besar nilainya dari pada kabupaten. “Hal ini mengingat kota lebih besar tingkat kebutuhannya di banding kabupaten, bahkan kebijakan telah disepakati oleh Bos pusat,” ujar Tarmizi kepada Sumatera Ekspres diruang kerjanya (23/12) kemarin

Khusus SD, yang ada di kota, akan menerima bantuan sebesar Rp 400 ribu setiap anak pertahun, sedangkan SD di kabupaten akan menerima sebesar Rp 397 ribu setiap anak pertahun. Sedangkan SMP di kota akan menerima Bos sebesar Rp 575 ribu persiswa pertahunnya, SMP dikabupaten sebesar Rp 570 ribu persiswa pertahun.

“Kota yang ada di Sumsel akan menerima Bos dengan dana SD Rp 400 ribu, dan SMP Rp 575 Ribu, terdiri dari Palembang, Prabumuli, Pagar Alam, dan Lubuk Linggau”, beber Tarmizi

Hal ini berdasarkan hasil pertemuan, seluruh tim bos yang ada diseluruh Indonesia, bertempat di Nusa Tenggara Barat (NTB) 11-13 Desember 2008 lalu. “Kebijakan ini sangat tepat dalam mendukung program pendidikan gratis yang telah di rumuskan gubernur Sumsel,” ujar Tarmizi

Mekanisme penyaluran dana Bos, lanjut Tarmizi, masih mengacu pada ketentuan bos 2008, melalui rekening sekolah masing-masing, dengan perkiraan jumlah penerima dana Bos sebanyak 914.036 SD dan 307.339 SMP,

Peningkatan dana bos 2009 sudah termasuk bos buku. Jadi setiap sekolah dan siswa wajib membeli dua judul buku yang hak ciptanya telah dibeli Departemen pendidikan nasional (Depdiknas) yang dikenal buku sekolah elektronik (BSE).

Hal senada dikatakan Bonny, mekanisme panyaluran akan dihitung secara profesional, dengan ketentuan dana tersebut dapat dipergunakan sepenuhnya oleh sekolah sebagai dana operasional. Sebab, selama ini sebagian orangtua siswa masih banyak yang tidak mengerti penggunaan dana BOS.

’’Sebenarnya dana BOS itu untuk sekolah yang dialokasikan sebagai dana operasional sekolah. Namun, selama ini banyak pihak yang menyalahartikannya beranggapan bahwa dana bos tersebut untuk siswa,’’ jelas Bonny.

Dikatakannya, dana tersebut boleh saja diberikan kepada siswa, seperti bantuan ongkos kepada siswa yang kurang mampu. Namun, dana tersebut diberikan setelah ada sisa dari penggunaan BOS sebagai operasional sekolah. ”Banyak orangtua siswa yang mempertanyakan dana tersebut. Mungkin saja ini adalah kurangnya sosialisasi dari kepsek kepada orangtua siswa dan masyarakat,” tutur Bonny

Disdik provinsi Sumsel, menghimbau kepada seluruh sekolah 15 kabupaten/kota yang akan menerima dana bos untuk membeli buku sekolah elektronik (BSE). Diharapkan dana Bos 2009 ini dapat membantu sekolah dan orang tua terhadap kebutuhan biaya pendidikan. Selain itu, sekolah dapat menyalurkan dana tersebut kepada siswa-siswi yang memang berhak mendapatkanya (Siswa kurang mampu-red). (mg21)

Ratusan Guru Honor Terancam Lengser

Ratusan Guru Honor Terancam “Lengser”

PRABUMULIH – Ratusan guru honorer yang tersebar di sejumlah sekolah negeri di Kota Prabumulih saat ini dalam kondisi harap-harap cemas. Pasalnya, tidak lama lagi, paling lambat Januari 2009, Badan Kepegawaian Daerah (BKD) akan segera mengumumkan hasil tes calon pegawai negeri sipil (CPNS) yang formasinya didominasi oleh formasi guru. Tercatat ada sekitar 226 formasi guru yang akan diterima dalam tes CPNS yang digelar 13 Desember lalu.

Para guru honorer cemas akan posisi mereka di sekolah negeri akan tersingkir oleh para guru anyar berstatus CPNS tersebut. Bahkan, sejumlah guru honor di sekolah negeri, ada saja yang sudah mengambil ancang-ancang atau strategi jika posisi mereka tersingkir oleh para guru baru tersebut.

“Kagek kan banyak guru baru, yang lulus tes CPNS kemarin itu. Kalu mereka di tempat ke di sekolah kami, otomatis kami tesingkir. Tapi dak tahulah, mungkin nyari sekolah lain tepakso,” keluh salah sorang guru honor di sekolah negeri, yang tidak mau namanya dikorankan.

Saat ini, jumlah guru honor di sekolah negeri jumlahnya mencapai ratusan. Bahkan, disatu sekolah negeri saja, terdapat sekitar 2-3 guru dengan status honorer. Jika ke-226 guru baru, hasil kelulusan tes CPNS beberapa waktu lalu, bukan tidak mungkin posisi atau jabatan para guru honor tadi akan digantikan oleh guru baru berstatus CPNS.

Namun, keluhan dari para guru honorer itu, kemarin cepat-cepat dijawab oleh Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Drs H Suhirman MSi. Suhirman ditemui koran ini kemarin (22/12) menegaskan, penerimaan CPNS formasi guru tidak ada sangkut pautnya dengan status guru honorer di sekolah negeri di kota ini.

Bahkan, Suhirman berani menjamin, tidak satupun guru honor di sekolah negeri yang akan dilengserkan dari jabatannya saat ini. “Guru-guru baru yang nantinya lulus CPNS ini untuk sekolah yang masih kekurangan guru, seperti sekolah-sekolah baru,” katanya mengawali pembicaraan.

Sambung Suhirman, rencananya di tahun depan, pemerintah kota akan membangun beberapa sekolah baru lagi, di antaranya sekolah menengah kejuruan (SMK), Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 7, dan sejumlah Sekolah Dasar diantaranya di Desa Jungai, Kecamatan Rambang Kapak Tengah (RKT).

Lanjut dia, para guru yang dinyatakan lulus sebagai CPNS tersebut nantinya, kemungkinan besar akan ditempatkan di sekolah-sekolah baru tersebut, bukan melainkan mengganti posisi guru honor yang saat ini sudah bertugas di masing-masing sekolah negeri di kota Nanas. “Ya amanlah, kenapa harus disingkirkan. Guru-guru yang sekarang honor di sekolah negeri tenang-tenang saja,” timpalnya menghimbur.

Tapi tetap kata Suhirman, penempatan para guru baru berstatus CPNS tersebut akan di-cross check terlebih dahulu. Tujuannya agar tidak terjadi lagi, penumpukan guru seperti tahun-tahun lalu.

Suhirman, kemarin kembali menegaskan, tidak akan mengganti para guru honorer negeri dengan guru baru dengan status CPNS, yang direncanakan akan diumumkan awal tahun depan. “Gak ada..mereka tetep kita pertahankan. Guru baru akan ditempatkan disekolah baru, gitu saja. Jadi gak perlu cemas lah,” pungkasnya.(mg13)